PERLAWANAN TERUS MAJU MENGGEMPUR IMPERIALIS, KAPITALISME DAN SISTEM FEODALISME MODERN

Foto penulis  Aminus Murib

Perlawanan Terus Maju menggempur Imperialisme, Kapitalisme dan Sistem Feodalisme Modern

Perkembangan kapitalisme berawal dari tahun 1500-1750 telah dinikmati oleh negara-negara yang di anggap kuat pada masa itu.

imperialisme dan kapitalisme  perang dunia l dan ll telah mengubah tatanan kehidupan sosial di berbagi sektor terutama di sektor ekonomi dan politik di seluruh dunia. Mengempur dan menghapus penjajahan di suatau bangsa sangat tidak mudah, karena di dalam penjajahan ada beberapa lapisan kelompok kepintangan yang terstruktur kemudian mendorong kaum penjajah untuk menguasai wilayah lain, atas kepentingannya, kelompok garis belakang yang punya kekuatan besar dan berpengaruh di dunia. Yakni emprialisme,  upaya-upaya emprialisme yang kemudian menciptakan kelompok kepentingan lain, atau yang disebut dengan kapitalisme birokrat. 

Dari dua kelompok inilah yang  akan melahirkan satu kekuatan besar militerisme, yang menjadi karda atau pagar untuk menghadapi satu kekuatan besar dari gerakan kiri yang menentan atas rezim kepentingan kelompok berkuasa.

 Sistem Feodalisme, feodalisme ini karap kali diterapkan oleh pengguasa untuk mempertahankan eksistensi mereka sebagai pemimpin yang lahir tanpa suara rakyat. Sehingga awalnya diangkat dari suara rakyat untuk jadi pemimpin rakyat, justru memegang kendali atas hak-hak rakyat secara keseluruhan dari berbagai aspek dengan full contral. Bahakan sering kali merujuk pada perilaku-perilaku yang mirip dengan perilaku para penguasa yang lalim, seperti ‘kalot’, ‘selalu ingin dihormati’, atau ‘bertahan pada nialai-nilai lama yang sudah banyak ditingalkan’.

Untuk ketiadaan jalan-jalan yang bagus atau ketiadaan cara mudah untuk berkomunikasi dengan kaum atau klas tertindas adalah memuat raja disulitkan dengan cara mengerakakan pasukannya dengan cepat dari atau daerah ke daerah yang lain untuk mempeluas kekuatan pemberotak kaum tertindas, jika dijalankan bagus tersedia, walaupun kekuatan persediaan senjata kurang, namun mempererat pada satu tali basis, maka mampu mempertahankan kekuatan basis massa yang kuat untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan kaum tertindas. Terlebih lagi, wilayah-wilayah taklukkan yang belum dilebur menjadi sebuah negara, tidak memiliki rasa kesetiaan dan kasih sayang kepada raja atau penguasa.

Mereka ini menjadi basis utama kita, karena mereka sedikit sekali peduli dengan raja atau penguasa, yang mereka tidak begitu kenal daripada kaum tertindas yang memiliki kekuatan kerja kolektif dengan satu kepentingan yang sama.

Kaum gerakan kiri yang progresif berbasis pada kepetingan kolektif dari berbagai lapisan kelompok sosial. Kemudian kampanye politik dari gerakan kiri berfokus pada kepentingan keloktif yang sama-sama menentan kekuasan atau rezim yang menindas rakyat.

Basis dari kaum kanan adalah kampanye politik di wilayah, basis massa kaum gerakan kiri dengan mengutamakan pembangunan, insfraktruktur, dan hal-hal yang serupa lainnya, dalam menghalangi perlawanan dari gerakan kiri dalam kepentingan kolektif.

Selain itu, ada kelompok lain dari kaum kanan yang bertugas sabagai provokator, biasanya bangun pemahaman doktrinisasi di wilayah basis massa kita, kerja-kerja ini paling sederhana yang dilakukan oleh musuh tapi seperti benalu yang membuat pohon dan tanaman sekitarnya tidak dapat betumbuh dan berkembang secara cepat. Bagaimana kemudian untuk mengatasi hal itu? Untuk menuntas dan mengahapus dari wabah atau penyakit ini adalah membangun pendidikan alternatif, di massa luas secara terus-menerus dan bertahap dengan kolektif, tanpa henti dan menyerah pada kondisi itu.

Kerja-kerja ini yang kemudian mendorong kemenangan utama bagi rakyat dan kemenangan kedua bagi gerakan perlawanan yang progresif. Kemenangan utuh dan untuk menghapus penjajahan secara permanen adalah “sikap” ambil sikap tidak tunduk pada otoritas  kekuasaan, atau yang mengahalangi kita, ambil sikap tidak terterlibat dalam kebijakan kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan menghancurkan perlawanan rakyat. Dari ketiga kekuatan besar di atas membuat kita lemah dan hancur dalam kurung waktu tidak lama.

Pada sikap perlawanan yang tunduk pada rezim dan berbagai kebijakan musuh, dan untuk keluar dari tekanan ini ada beberapa sikap yang berfokus pada tuntutan utama yaitu kebebasan menuju kemederkaan secara permanen atas cengraman kolonial dari dorongan emprialisme, kapitalisme, dan budaya foedalisme dan fasisme yang memandangi kelompok manusia lain yang tidak bernilai, lemah dan paling rendah.

          Untuk menghadapi emprialisme dan feodalisme yang menjadi kekuatan besar di dunia atas kepentingan ekonomi dan politik di wilayah yang berpontesi sumber daya alam yang kaya. Maka, musuh utama kita adalah  menghalangi kapitalisme birokrat atau pemerintah yang menjadi mitra dari emprialisme dan feodalisme kekuatan besar atas perjanjian-perjanjian yang mengadaikan sumber daya alam kita kepada emprialisme atas kepentingan bersama yang mengutungan mereka.  

Ketika mereka sudah perjanjian maka kapitalisme bagaikan penumpang kapal yang dikendalikan oleh emprialisme yang menjadi nakoda kapal. Maka disini kekuatan musuh utama kita lemah, namun ada kelompok lain yang dimanfaatkan oleh kapitalisme yaitu militerisme. Militerisme biasanya di jadikan sebagai pagar atau garda depan jalan masuknya  emprialisme dengan kata lain  melayani kapitalisme birokrat.

Tenaga, waktu dan energi militer di kuras dan dimanfaatkan secara penuh oleh dua kelompok besar tadi selain dimanfaatkan ada regulasi khusus untuk mereka menjadi kekuatan besar yang kemudian menghadapi gerakan kiri secara langsung untuk menghalangi perlawanan pada rezim yang merugikan rakyat.

kemungkinan untuk bebas dari berbagai lapisan kekuatan yang menindas, adalah tidak ada jalan cara lain selain perlawanan kita yang terorganisir, teristruktur dan kolektif secara progresif.

Kekuatan musuh paling besar hanya satu yaitu majikan kolonial dan Imperialis yakni “militerisme” dibanding kekuatan gerakan perlawanan rakyat, kekuatan dasar rakyat, sekaligus basis massa greliyawan, dan mahasiswa dengan membentuk sikap dan sama-sama menentan rezim  yang berkultur menindas, membunuh dan merampas hak-hak kita sebagai subjek di atas tanah dan negeri kami sendiri.

Kemudian sama-sama membentuk sikap, Pantang mundur dan tidak kenal menyerah dalam membela apa saja yang baik untuk Rakyat, tanah air dan Bangsa, inilah tekad dari Gerakan Perlawanan kita dalam menghadapi segala kesulitan.

Hanya satu kata lawan.. Dan lawan… 

Penulis  Aminus Murib

AMP Jember, 1 Mei 1963 Aneksasi Papua Ke dalam Indonesia ‘Ilegal’

Foto AMP Komite Kota Jember, usai diskusi 1 mei 1963-1 Mei 2024 Aneksasi papua ke dalam Indonesia

Jember, Suaracendrawasih.com-Diskusi publik. Seluruh mahasiswa dan pelajar yang tergambung dalam Aliansi Mahasiswa Papua menggelar diskusi dimana 1 Mei 1963 menganeksasi Bangsa Papua ke dalam Indonesia adalah ilegal, diskusi tersebut berlangsung hari ini 1 Mei 2024 tepatnya di Jember Jawa Timur.


Pencaplokan Papua kedalam Indonesia dilakukan melalui serangkaian Operasi militer dalam rangkah pengkondisian wilayah, mengagalkan Negara West Papua.


Operasi militer Indonesia di lakukan terhadap bangsa Papua adalah tidak dapat dipisahkan dari sejarah masa lalu atau pengulangan sebelum Aneksasi Papua, tuturnya.


Kata AM Perjanjian New York Agreement, Roma Agreement, Aneksasi Papua kedalam Indonesia adalah kesepakatan dan perjanjian sepihak tidak pernah libatkan bangsa papua.

melanggar resolusi PBB No 1415 tentang Penentuan nasib sendiri atau (selft determination).


Selain itu, dimana 1 Desember 1961 Lahirnya Embrio Negara Papua Barat diakuhi secara (defakto dan dejure) merupakan realisasi dari 14 Desember 1960 Majelis Umum PBB Mencetuskan pemberian kemerdekaan wilayah wilayah jajahannya. Kemudian ditetapkan sebagai Resolusi PBB tentang penentuan Nasib sendiri, ucap (AM)


Pantauan redaksi media ini Puluhan mahasiswa dan pelajar yang tergambung dalam diskusi tersebut antusias menggalir pertanyaan pertanyaan dan bergairah seputar bagaimana aneksasi wilayah Papua tersebut dilakukan? mengapa orang Papua ingin merdeka? Apakah PEPERA 1969 pernah disahkan di PBB?


Menurut pemantik pengambunggan wilayah Papua kedalam Indonesia adalah ilegal, tegas.


Kita meninjau kembali sejarah bahwa Posisi Amerika Serikat, Belanda dalam aneksasi Papua adalah alasan politis, wilayah Papua menjadi tumbal peran dingin antara blok barat dan blok Timur, Tegas pemantik.


Menurut pemantik 2 (YK) mengatakan pencaplokan wilayah Papua kedalam Indonesia karena Papua memiliki sumber daya Alam yang melimpah salah satunya PT. Freeport yang beroperasi di Timika, ujarnya.


Sejarah mencatat bahwa sebelum melakukan Aneksasi Papua Barat, terlebih dahulu UNTEA menyerahkan Administrasi Papua ke tanggan Indonesia sebagai bukti persengkokolan untuk kepentingan Ekonomi, tegasnya.


Menurut pemantik dua (JK) menegaskan kita tuntut pada tiga aktor yang terlibat dalam sebuah rencana kejahatan sekaligus melanggar Hak-hak Fundamental orang asli Papua seperti Hak penentuan Nasib sendiri, Hak berpolitik, hak ekonomi, hak memilih dan dipilih. Hak bebas dari penjajahan, intimidasi dan pembunuhan, tuturnya.


Nasib Rakyat Papua Barat menjadi sirna karena tiga aktor antara Amerika, Belanda dan Indonesia untuk kepentingan Sumber daya Alam ditandai dengan invasi militer di Papua hingga kini mengakibatkan pelanggaran HAM di Papua kian menambah, tegas (AM).


Menurut pemantik hasil Plebisit atau PEPERA 1969 tidak pernah di sahkan di meja PBB tapi sebagai mencatat (teknot), tegas AM.


Sebagai kesimpulan bahwa Untuk generasi bangsa Papua tidak akan pernah lupakan sejarah masa lalu yang pahit karena sejarah masa lalu adalah cerminan suatu bangsa sebab penting generasi Papua terus angkat agar publik tauh kebohongan dan kejatatan Indonesia dan Amerika.


Sejarah masa lalu harus diangkat dan dikuak, rakyat akar rumput bangsa Papua dari dulu hingga kini tidak pernah melupakan sejarah buruk di masa lalu tetapi terus diperjuangkan terus menerus sampai Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat.


Pemantik, juga menyinggung soal hari buruh, di Indonesia beban kerja buruh seperti ibu hamil, dan lain lain tidak dapat gaji secara maksimal sesuai beban kerja. uajrnya.

Mengakhiri diskusi aliansi mahasiswa papua membacakan pernyataan sikap sebagai berikut.

1. Usut tuntas pelaku Penyikasaan 3 warga sipil di puncak papua

2. Audit kekayaan freeport serta berikan pesagon untuk buruh.

3. Audit cadangan tambang dan kerusakan lingkungan

  1. Tarik TNI-Polri organik dan non-organik dari seluruh Tanah West Papus
  2. Hentikan rekayasa konflik seluruh Tanah West Papua
  3. Buka Akses Jurnalis dan Informasi diseluruh Tanah West Papua
  4. Usut, tangkap, adili dan penjarakan pelanggaran HAM selama keberadaan Freeport McMoran di West Papua
  1. Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri Solusi Demokratik Bagi Bangsa West Papua

Dua Bendera Bintang Kejora Berkibar Di Jember

Foto Massa aksi Mahasiswa, pelajar Papua serta solidaritas memegan dua Benderah Bintang Kejora dan Benderah AMP saat Pernyataan sikap di Budaran DPRD Jember, 6 (April 2024).

Jember,Suara Cendrawasih.Com-Seluruh mahasiswa, Pelajar dan solidaritas di jember tergambung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) komite kota Jember mengutuk keras tindakan penyiksaan terhadap beberapa warga sipil di Puncak papua mengakibatkan korban langsung  meninggal dunia. Hal tersebut di sampaikan saat aksi damai Di jember tanggal (6 April 2024).

Massa aksi mulai berkumpul di dabelway pada pukul 8:30 hingga mulai logmark dari depan Kampus Universitas Jember menuju ke Budaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jember.

Aksi tersebut dalam rangka menyikapi penyiksaan  3 warga sipil di Puncak Papua, yang dilakukan Oleh oknum Aparat TNI di Desa Mangume Kabupaten Puncak Ilaga Papua Tenggah”.

Dalam aksi itu, massa juga membentangkan poster berisi gambar penyiksaan dan kekerasan militer di papua.

Luar biasa, Selain bentangkan poster, mereka juga mengibarkan Bendera Bintang Kejora di Budaran DPRD jember bertahan selama satu jam lebih.

Pelaku Penyiksaan di proses Hukum

Penangkapan dan penyiksaan terjadi terhadap 3 warga sipil atas nama warinus murib 18 thn, definus kogoya 19 thn, alius murib 19 thn, asal mangume distrik amukia kabupaten puncak ilaga tepat, Pada 03 februari 2024, ini sangat sadis.

Foto Kawan solidaritas untuk west papua saat aksi di budaran DPRD jember pada tanggal 6 April /2024.

Jika melihat lebih jahu ke dalam bagaimana peristiwa ini terjadi,
Kejadian penangkapan dan penyiksaan berawal dari Warga Sipil Warius Murib, Definus Kogoya, Alius Murib di tangkap dan di tahan se-wenang-wenang oleh aparat tni terhadap 3 orang pemudah papua saat mencari alang-alang guna menutupi atap rumah honai.

Sebelum tanggal 3 februari 2024. Di ilaga puncak, tersebarnya isu perampasan senjata oleh TPNPB di ibu kota kabupaten puncak kagago, dengan alasan itu katanya aparat TNI melakukan patroli di sekitar amergaru dan sekitarnya.

Dalam operasi siaga 1, pada 3 februari 2024, aparat TNI menemukan 3 orang yang sedang cari alang-alang untuk buat honai, aparat langsung menangkap 3 warga sipil tanpa menanyakan status ketiga anak tersebut.

Foto sumber facebook terkait penyiksaan warga sipil di papua

Setelah Aparat TNI menangkap dengan tanpa bukti, aparat membawah tiga warga sipil atas nama warinus murib 18 thn, definus kogoya 19 thn, alius murib 19 thn, dibawah langsung ke pos TNI di kagago ibu kota kabupaten puncak. Aparat TNI menudu ketiga orang sebagai anggota TPNPB tanpa bukti, akhirnya aparat melakukan penuduhan, pemukulan dan penyiksaan terhadap 3 warga sipil.

Salah satu diantaranya atas nama warinus murib 18 thn, di ikat tangannya lalu di isi di dalam tong berisi air, warius disiksa secara tidak manusiawi dan meninggal dunia.

Kami baru memastikan bahwa video yang beredar adalah warinus murib asal mangume kabupaten puncak yang disiksa.

Sementara dua pemuda atas nama definus kogoya dan alius murib dipulangkan dan langsung dibawah kerumah sakit kagago setelah di interogasi dan disiksa namun, dirumah sakit tidak terasa aman dan nyaman akhirnya keluarga korban membawa pulang kerumah untuk melakukan pengobatan dari rumah.


Bukan hanya itu, di kabupaten yahukimo tni porli menagkap dua pelajar papua hingga sampai sekarang mereka masih Belum di bebaskan dari polda papua, sebelumnya mereka dituduh simpatisan kkb,hingga sampai sekarang mereka belum di bebaskan.

Coba Jika kita melihat jahu pelanggaran ham berat di papua. Sejak tahun 1960-an hingga 2024, pembunuhan karakter bahkan pembunuhan misterius hingga nyawa rakyat papua terus beratuhan terjadi. Kita bisa menyimak berbagai kasus pelanggaran ham berat yang terjadi di papua tak satu pun diselesaikan oleh negara. Pada tahun 1962 sampai tahun 1969, pemerintah indonesia melakukan operasi militer di papua untuk merebut papua dari tangan belanda, hingga pada tahun 1963 papua dijadikan daerah operasi militer (DOM).

Pemerintah indonesia menempatkan tni dalam jumlah besar di seluruh tanah papua dan melakukan operasi besar-besaran. Imbasnya ribuan rakyat papua tewas di bunuh.

Operasi operasi militer di papua tak kunjung usai, dari operasi sadar (1965-1967), operasi bhratayuda (1967-1969), operasi wibawa (19767-1969), operasi pamungkas (1969-1971), operasi militer di kabupaten jayawijaya (1977), operasi sapu bersih i dan ii (1981), operasi galang i dan ii (1982), operasi tumpas (1983-1984) operasi sapu bersih (1985), dan operasi militer di mapenduma (1996). Kemudian masih terus berlanjut hingga ada tiga kasus yang dinyatakan oleh negara sebagai kasus pelanggaran ham berat di papua.

Beberapa kasus pasca reformasi, Seperti kasus wasior berdarah pada tanggal 13 juni 2001; Aparat brimob polda papua melakukanp enyerbuan kepada warga di desa wonoboi, wasior, manokwari. Tercatat empat orang tewas, satu orang mengalami kekerasan seksual, lima orang hilang, dan 39 orang disiksa. Kasus berikutnya adalah kasus wamena berdarah tahun 2003. Komnas ham melaporkan kasus ini menyebabkan sembilan orang tewas, serta 38 orang luka berat.

Selanjutnya kasus paniai berdarah pada 8 desember 2014 yang mana aparat negara menembak mati lima orang siswa sma. Kasus tragedi biak berdarah yang menimpa rakyat papua di biak pada 6 juli 1998. Wamena berdara April 2003,
Kasus tersebut masyarakat papua sedang mengadakan ibadah namun tni porli melakukan penembakan. Uninersitas cenderawasi jayapura maret 2006 berdarah, Deiyai berdarah 28 agustus 2014, Dogiai berdara 13 april 2011, serta kasus kasus pelanggaran ham yang belum di usut tuntas oleh negara.

Otonomi khusus jilid 1 dan otonomi khusus jilid ll malah menjadi malapetaka bagi rakyat papua, membawa kesengsaraan dan penderitaan terhadap masyrakat papua. Otsus membuaat lahan konflik baru pelanggaran ham yang terus terjadi di mana mana, dari konflik perampasan tanah adat, undang undang yang pro terhadap investasi.

Bahkan konflik bersenjata antara TNI PORLI dan TPNPB OPM terus masif terjadi. Terlihat jelas Otsus bukan memberi solusi tetapi memberi ancaman serius bagi masyarakat papua kedepan.

Terhitung dari tahun 2018, konflik bersenjata memakan ribuan korban, masyarakat sipil menggungsi atas tanah tanah adat dan leluhur mereka, pengiriman militer ilegal di papua yang terus memperkeruh keadaan di papua, hingga sampai saat ini pengiriman militer membuat rakyat papua takut dan trauma di atas tanahnya sendiri.

Berikut isi poin-poin pernyataan sikap.

Maka melihat dengan itu, kami Aliansi Mahasiswa Papua-Amp menyatakan sikap politik sebagai berikut :

  1. Mengecam pangdam xvii cendrawasih segera mengakui adanya anggota tni yang melakukan penyiksaan terhadap warga sipil orang asli di puncak papua.
  2. Mengecam pangdam xvii cenderawasih atas pernyataan pembohongan publik di media terkait video penyiksaan yang disebut editan.
  3. Adili, Pecat dan penjarahkan pelaku penyiksaan terhadap warga sipil di puncak ilaga papua tengah.
  4. Negara indonesia segera mengusut tuntas semua kasus pelanggaran ham terhadap warga sipil papua di tanah papua barat.
  5. Komnas ham segera melakukan investigasi penganiayaan terhadap warga sipil di puncak west papua.
  6. Negara segera hentikan pengiriman Militer organik maupun non organik dari tanah papua barat serta Tarik militer organik dan non-organik dari tanah papua barat
  7. Polda papua segera usut tuntas kasus pembunuhan jein korupon di kabupaten pegunungan bintang oleh aparat negara.
  8. Negara segera bertanggung jawab atas penembakan terhadap tiga anak remaja warga sipil dan salah satunya menjadi korban di intan jaya, west papua.
  9. Presiden republik indonesia segera perintahkan panglima tni proses hukum oknum tni pelaku penyiksaan anak di kabupaten yahukimo dan warga sipil di kabupaten puncak west papua.
  10. Buka Ruang Demokrasi seluas-luasnya dan berikan Kebebasan bagi Jurnalis Nasional, Internasional meliput dan mengakses informasi di Papua Barat.
  11. Hentikan Operasi militer di Nduga, Intan Jaya, Puncak Jaya, Maybrat, Yahukimo, dan seluruh wilayah West Papua lainnya
  12. Segera berikan hak menentukan nasip sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat papua

Demikian pernyataan sikap ini kami buat, atas partisipasinya kami ucapkan banyak terima kasih.

Medan juang,
Tanah kolonial, Jember 27 maret 2024

Foto massa aksi Mahasiswa dan pelajari papua di Jember, tepatnya (6 April 2024)

Lulusan Skripsi tentang Otsus papua, Serlius Gwijangge, S.H Telah Wisuda

Foto serlius Gwijangge, S.H (24/02/2024)

JEMBER, SUARA CENDRAWASIH.COM- Mahasiswa bernama Serlius Gwijangge, S.H baru saja wisuda di Universitas Jember  pada hari ini tanggal 24/2/2024.

Ia merupakan mahasiswa lulusan terbaik tidak hanya karena prestasi IPK melainkan karena beberapa bulan yang lalu nekat menggangkat judul skripsi “Politik Hukum Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua” jelasnya.

Berbicara Otonomi khusus provinsi papua pada tahun 2021-2023 issu yang hangat di perbincangkan publik bahkan menimbulkan pro kontra antara masyarakat papua dan pemerintah jakarta.

Namun, Pemerintah  tanpa didengar, tanpa konsultasi rakyat papua telah disahkan Otsus jilid kedua dengan dalil bahwa pemerataan pembangunan dan kesejahteraan padahal nyatanya memperlebar penjajahan dan menguasai sumber daya alam di papua.

Kendati disahkan otsus jilid kedua  Seluruh Rakyat papua tetap pada sikap menolak adanya keberlanjutan otonomi khusus jilid kedua tersebut yang dirancang oleh jakarta karena selama otsus berjalan sama sekali tidak memberikan manfaat bagi rakyat papua secara signifikan.

Untuk membuktikan secara ilmiah Relevan tidaknya keberlanjutan otsus di papua mahasiswa kelahiran nduga tersebut gigih menuangkan pikiran, ide dalam skiripsi hingga lulus wisuda tadi siang di Universitas Jember.

Ia menyadari Sesungguhnya sejak kecil tidak mau melanjutkan sekolah tapi karena dorongan mama saya bisa usai studi, ucap serli.

Biasanya ibu mendidik saya terharuh jika ia tidak ke sekolah ibu saya tak memberi makan akhirnya dedikasi sag ibu menjadi kenyataan dan berhasil Kata serli dengan air mata dalam acara syukuran di jember, katanya.

Acara syukuran bakar batu ‘babi‘ Dalam sambutan ketua IPMI mengatakan Orang-orang diluar dari papua menempatkan kami bangsa papua terutama mahasiswa tidak mampuh dan belum bisa menyelesaikan studi namun saudara Serlius Gwijangge, S.H  membuktikan bahwa kami juga “bisa”

apalagi dirinya membahas skripsi tentang otonomi khusus bagi papua, waho itu sangat luar biasa, tuturnya.

Lanjut, Salah satu Pdt menyampaikan kita harus berusaha sifatnya sama seperti daud yang begitu mengalami rintangan dan masalah namun dia tetap percaya kepada Tuhan.

Ia apresiasi serlius pasti mengalami proses yg berliku-liku, rintangan dan masalah namun karena mengandalkan tuhan, tekad dan optimis akhirnya bisa sukses hari ini, Kata pedeta dalam khotbahnya.

Jangan kejar cepat selesainya tetapi memperbanyaklah ilmu kalau penambahan gelar di belakang siapapun bisa. Uang bisa mendatangkan gelar Tetapi yg paling penting ilmu, itulah sebabnya saya mendorong agar kita semua meningkatkan rasa ingin tauh, membaca buku dan turut aktif dalam berorganisasi, Kata ketua IPMI.

Di papua, menggalami krisis kemanusiaan, ini tugas kami kaum tertindas terutama lulusan hukum bagaimana melihat  hukum yang memberikan solusi permanen dan menyelamatkan yang tersisa, Kata MY.

Dalam naskah jurnal  akademik dari wisudawan serlius Geijangge, S.H  yang Diterima redaksi melalui Whatsap. Dia juga menyinggung New Your Agrement 15 Agustus 1962, Roma Agrement 30 September 1962 dan 1 Oktober 1962 Belanda menyerahkan Papua ke UNTEA, Ucap dia.


Menyelesaikan sengketa dalam Undang-Undang Otonomi khusus Papua yang selama ini telah disimpulkan oleh Lembaga Penelitian Pemerintah, yaitu LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). LIPI sudah menjelaskan jauh-jauh hari tentang 4 (empat) akar masalah konflik di Papua.

Pertama, kegagalan pembangunan Papua.
Kedua, Marjinalisasi dan Diskriminasi terhadap orang asli Papua. Ketiga, Kekerasan negara dan pelanggaran HAM di Papua.

Keempat, Sejarah dan status politik wilayah Papua. Dengan penjelasan ini semestinya pemerintah semakin sadar dan menunjukkan kemauannya untuk mengakhiri konflik Papua.

Ia banyak ucapan terima kasih atas semua pihak salah satunya Epinus Alom dkk telah memberikan dukungan material dan moril hingga telah sukses kegiatan syukuran ini, redaksi (neky).

Menumbuhkan Literasi, AMP KK Jember Ajak Lapak Baca Buku Di depan Dabelway Unej

Poster Lapak baca, AMP komite kota jember

Seruan

LAPAK BACA GRATIS.

Salam Pembebasan Nasional papua barat..

Halo Mahasiswa??

Pasti sudah tahu kan? Bahwa Mahasiswa tidak hanya sekedar datang ke kampus untuk belajar dan bertemu teman semata. Melainkan menumbuhkan pengetahuan, tingkat  kedewasaan dalam cara berpikir,  bertindak dan merespon situasi dengan keyakinan Ilmu pengetahuan yang anda dapat di bangku kuliah. Benar apa yang disampaikan pengamat politik atau filsuf modern, Rocky Garung, “Ijazah itu bertanda bahwa anda pernah sekolah bukan bertanda bahwa anda pernah berpikir”.

Di pangil Mahasiswa berarti cukup dewasa untuk menumbuhkan dan memiliki idealismenya sendiri, yaitu di tuntun pada kebenaran  yang murni diyakini oleh mereka tanpa terpengaruhi oleh pihak lain. Atas dasar inilah, mahasiswa menjalankan fungsi penting dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Mahasiswa sebagai kontrol sosial sangatlah penting. Mahasiswa berfungsi untuk melakukan kontrol kepada hal-hal yang bertentangan dengan nilai keadilan, kebenaran serta hak hidup di masyarakat. Cara yang dilakukan adalah dengan memberikan saran, kritik, serta solusi untuk permasalahan sosial di masyarakat/Rakyat.

Mahasiswa Sebagai kaum akademis dengan intelektual yang tinggi sehingga dapat  diharapkan  menjembatani bagi masyarakat untuk melawan perlakuan penguasa hingga birokrasi yang menindas akal sehat dan hak hidup mereka dibungkam.

Tugas dan tanggungjawab oleh mahasiswa Papua tidak sedikit, kita menghadapi banyak persoalan yang dibuat-buat oleh para penguasa negara dari rezim ke rezim dengan berbagai kepentingan diatas Tanah Papua.  itu menjadi suatu tanggungjawab moral Mahasiswa Papua dengan kemampuan pengetahuan yang sudah dimiliki.

Mahasiswa Papua tidak boleh malas, netral, bermasa bodoh, membisu dan mengabaikan masalah papua, jika hal tersebut terjadi berarti anda termasuk orang yang menyetujui penindasan, pembunuhan dan pemusnahan Orang Asli Papua”.

Maka, kita dibutuhkan oleh rakyat Papua sebagai kaum tertindas untuk melihat berbagai persoalan yang terjadi di daerah.  Mengubah wajah daerah dan menghapus air mata rakyat tergantung arah dan gerak pemuda itu sendiri.

Sebab mahasiswa disebut penyambung lidah rakyat yaitu melihat, membahas dan menyampaikan ke pihak terkait untuk menentukan arah kedepan yang lebih baik.

Persoalan, penderitaan rakyat papua tersebut selama ini jarang diketahui oleh kalangan umum karena segalah lini kehidupan rakyat indonesia khusunya papua  diatur begitu rapih oleh negara.  Pada akhirnya informasi apa yang terjadi di papua minim diketahui oleh publik sehingga menafsirkan situasi papua itu beragam bahkan ganjaran pada asumsi  atau suatu kesimpulkan yang salah. Apalagi anti membaca buku itu sangat rawan dimanfaatkan para penguasa.

Menghindari pandangan asumsi atau  disinformasi perluh mencaritahu guna memastikan dan menvalidkan fakta. Namun hal itu bisa hanya dengan cara membaca buku.   Membaca, Diskusi, menulis secara totalitas dan terus menerus akan berdampak positif pada pemahaman  dan kebangkitan kesadaran kritis.

hal tersebut tidak cukup hanya teori semata tetapi hasil pembacaan tersebut diuji melalu aksi nyata di lapangan agar terbentuklah kedewasaan mental dan melahirkan jiwa revolusioner yang pemberontak.

Maka dari itu, kami mengundang kawan-kawan untuk ikut hadir dalam LAPAK BACA GRATIS dengan thema : “Menumbuhkan Semangat Literasi Untuk Perjuangan Pembebasan Nasional Papua Barat” , yang akan dilaksanakan pada:

Hari/Tgl : Jumat, 16 Februari 2024
Waktu : Pkl. 14.00 – Selesai WIB
Tempat : Dowbly Way

Demikian kami sampaikan agar kawan-kawan bisa berpartisipasi dalam kegiatan yang akan laksanakan. Atas perhatian dan partisipasi kawan-kawan ucapkan banyak terimakasih.

BoikotPemilu2024 #PapuaMerdeka

Hasil MUBES ke-VI, Deno Kogoya Pimpin IKB-PMPT Sejawa Bali 2024-2026

Ketua Sidang 1 Wemiles Yikwa, S. Pd, tengah Deno Kogoya ketua baru dan sebelah kanan wakil ketua Devid Gire.


Pasuruan, Suara Cendrawasih.Com-Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pengunungan Tolikara (IKB-PMPT-Sejawa Bali menggelar Natal Bersama dan Musyawarah Besar (MUBES) Ke VI berlangsung selama tiga hari, tanggal 28 hingga usai 1 Januari 2024, di villa bukit Doa Imanuel Pasuruan Jawa Timur.


Dalam kengiatan tersebut sejumlah mahasiswa dan pelajar yang datang dari berbagai Koordinator Wilayah (KORWIL) yang terhimpun dalam Payung Besar Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pengunungan Tolikara Sejawa Bali bahu membahu menyukseskan kegiatan Perayaan Natal dan Musyawarah besar (MUBES) sesuai mekanisme organisasi tiap 2 tahun sekali melakukan penetapan dan pemilihan ketua baru.


Proses kengiatan Perayaan Natal dan persidangan MUBES dari awal hingga berakhir terlaksana dengan baik dan lancar. jawab Wemiles saat ditanya media ini.


Dalam forum yang terhormat itu, akhirnya salah satu Koordinator Wilayah telah dimekarkan Sesuai dengan Surat Rekomedasi dari ketua sebelumnya dan telah memenuhi kriteria yang tertuang didalam AD/ART Organisasi, tuturnya.

Yikwa mengatakan Terdiri dari tiga bakal calon namun suara terbanyak diperoleh Deno Kogoya akhirnya keluar sebagai Ketua Badan Pengurus Harian BPH Sejawa bali masa periode 2024-2026.


ketua baru Deno Kogoya Mengatakan kita harus mengormati Dimana tujuan organisasi itu didirikan dan kita bisa belajar dalam organisasi ini menjadi orang yang profesional. Saya hari ini terpilih sebagai ketua, saya akan menjalankan sesuai dengan visi, misi dan program kerja saya.


Deno juga menyinggung soal kebijakan PEMDA, khususnya bagian ekonomi pembangunan EKBANG terkait pengimputan data melalu aplikasi system mahasiswa Tolikara (SIMARA) dan poses keterlambatan penyaluran atau tidak sesuai dengan harapan.

Deno berkomitmen keluh kesa Seperti itu saya dipilih sebagai ketua maka saya akan menyampaikan kondisi sebenarnya kepada pemerintah daerah secarablangsung maupun tertulis.


unuk menyampaikan hal tersebut tidak hanya media social tetapi secara langsung bertemu dengan pihak pemerintah, Komunikasi melalu social media tentu responnya berbeda, jelasnya.


Ketua berkomitmen saya akan mendata setiap keaktifan Perkuliahan mahasiswa tahun masuk dan keluar agar pemerintah tidak lagi ribet urus mahasiswa untuk pengiriman uang pemodokan dan studi langka atau akhir, Kata Deno.


Secara gamblan ketua mengatakan untuk mengatasi permasalahan dan garis kordinasi kerja dibagi berdasarkan wilayah seperti Jawa Timur akan dikoordinir oleh wakil ketua dikarenakan wakil dari Bali begitupula di Jawa Barat dan Jawa Tenggah.

Lanjut, Pemimpin Sidang Tetap Wemiles Yikwa, S.Pd juga penangunggjawab kegiatan mengatakan kepada redaksi, ucapan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada senioritas, panitia bahkan seluruh anggota atas memberikan dukungan moril dan material demi menyukseskan kegiatan ini.


Akhir penutupan tahun, salah satu pdt menyampaikan dalam khotbahnya ekonomi bisa berubah,sistem politik bisa berubah, tetapi Tuhan Yesus tidak perna berubah oleh karena itu pada tahun baru ini kita jahukan dari hal -hal yang membahayakan kita, ucap pdt.

Foto. Bagian tengah Pemimpin Sidang Wemiles Yikwa, S. Pd, sebelah pojok kiri Anius Wandik, S. Kep. S


Pdt menambahkan Setelah lulus jangan tinggal disini harus pulang ke papua, karena papua membutuhkan kalian untuk membanggun daerah papua lebih khususnya Tolikara.


Jangan terlibat dalam seks bebas, mabuk mabukan, dan hal-hal tidak benar, apalagi saat ini ada orang berupaya sisematis menghilangan ras bangsa Papua, Mengalami bonus demografi, tegas pdt.


Pengamatan redaksi di lapangan Seluruh mahasiswa Tolikara sejawa bali usai kegiatan natal dan MUBES, Penyemputan tahun baru Menggelar pesta bakar batu (wam) dua kolam, di Bukit doa Imanuel, pada 1 januari 2024, (neky).

Momen Perayaan Natal dan MUBES IKB-PMPT sejawa Bali Diawali Penghormatan Lukas Enembe

Foto lukas Enembe dipeganggi oleh salah satu putri saat berlangsungnya Natal dan MUBES sejawa Bali. Pada 28-1 januari 2024

Pasuruan, Suara Cendrawasih.com- Momen Perayaan Natal kali ini, diwarnai dengan kesedihan dan air mata yang membasahi rakyat bangsa papua, atas meninggalnya Bapak Gubernur, tokoh pluralis, moderat dan moderen, tokoh yang jujur, polos dan karismatik Almarhum Lukas Enembe, S.I.P., M.H. menghebuskan nafas terakhir pada, 26 Desember 2023 di jakarta.

Penghormatan dilakukan di seluruh Papua termasuk Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pengunungan Tolikara Sejawa dan Bali pertepatan Natal dan Mubes di Villa bukit Doa Imanuel pada, 28/12/2023).

Menurut pengamatan redaksi media ini. Sejumlah mahasiswa dan bapak/ibu para undangan yang hadir mengikuti kegiatan perayaan natal dan mubes tersebut didahului dengan penghormatan almarhum Lukas Enembe.

Hasil pantauan redaktor suara cendrawasih, salah satu putri Membawa foto Lukas Enembe dihiringi dengan lagu “Air mata Negri ini Gantikan Suka cita Abadi selamanya, sebanyak dua kali diikuti dengan sejumlah peserta disertai tagisan cucuran air mata.

Lanjut, 10 koordinator Wilayah (KORWIL), kurang lebih tiga ratus lima puluh Mahasiswa turut hadir mengikuti rangkaian kegiatan perayaan natal dan musyawarah Besar IKB-MPT sejawa bali diwarnai dengan cucuran air mata dan kesedihan, mengingat betapa hebatnya lukas Enembe menorehkan sejarah peradaban, khusunya kami dari orang-orang Pengunungan.

Foto sebelah kiri tengah, pdt. Andreas Pagawak, S. Th dan Para Peserta MUBES Natal sejawa Bali di villa bukit doa Imanuel, Pasuruan Jawa Timur, pada (28/12/2023).

Dia memimpin papua selama dua periode dari anak gunung, anak honai, anak koteka yang mampu mematahkan paradigma orang-orang diluar dari papua pengunungan menempatkan kami belum bisa, belum mampu dan primitif.

Andreas Pagawak, S.Th. menambahkan dalam sambutannya dengan nada yang bersedih Lukas Enembe meninggalkan kami sepanjang hidup tetapi banyak Lukas Enembe akan muncul di kelak tuturnya.[Neky].

10 Desember Hari HAM Sedunia: AMP & PERMAPPA di Jember Menuntut Indonesia, Berikan  Hak Menentukan Nasib Sendiri

foto, brosur Diskusi Hari HAM Sedunia di jember, tepatnya (pada tanggal 10 desember 2023)

JEMBER, SUARA CENDRAWASIH.COM-Hari ini  tanggal 10 Desember 2023 merupakan hari Ham Internasional. Seluruh negara yang mengadopsi resolusi PBB 423, mereka memperingati sebagai hari HAM sedunia.

Sebab, Pada momen ini,  kami Mahasiswa Papua di jember yang tergambung dalam organisasi Aliansi Mahasiswa Papua, persatuan mahasiswa dan pelajar papua (PERMAPPA) yang merupakan bagian dari rakyat papua mengalami kekerasan dari Negara Indonesia semenjak 1 mei 1963 hingga reformasi yang dipimpin Jokowi Dodo saat ini rakyat terus korban, kata neky.

 Kami melihat, era Jokowi tidak ada niat baik bagi papua, tetapi justru menambah daftar Pelanggaran Berat HAM semakin bertumbuh.

menurut kami, Jokowi adalah tangan besi yang meneruskan sistem orde baru. Penerapan sistem Seperti menganti baju, dari orde baru ke reformasi, tidak ada takut terhadap HAM yang melekat pada setiap manusia tuturnya.

tidak boleh mencabut nyawa secara sewenang-wenang dengan motif apapun kecuali Tuhan sang pencipta Ucap neki dalam diskusi yang diggelar di jember, pada 10 desember 2023.

Kalau ada yang mengatakan era jokowi membangun Infrastruktur Papua, itu sangat keliruh dan orang tersebut buta realita yang dialami orang asli papua dalam keberlangsungan hidup.

Karena nyawa manusia tidak dibanding dengan infrastruktur atau barang material yang dia bangun.

Bahkan salah satu kasuspun belum diselesaikan melalui pengandilan HAM di Indonesia, tuturnya.

Dalam Diskusi yang bertajuk dan bermutu itu, salah satu narasumber menyampaikan Indonesia mengadopsi deklarasi Universal Hak Asasi Manusia atau DUHAM. Namun penerapannya tidak sesuai dengan deklarasi tersebut.

Ia menambahkan, tujuan resolusi nomor 423 atau deklrasi hak asasi manusia agar menghormati HAM tanpa memandang ras, warna kulit, agama,  status sosial, dan jenis kelamin.

Apalagi mecabut nyawa manusia secara sewenang-wenang hal tersebut melanggar Hukum internasional sebagaimana di ratifikasi oleh PBB, ucap neky.

 Semua manusia dilahirkan bebas dan setara dalam martabat manusia itu sendiri. Apalagi konvensi Internasional jelas-jelas berbunyi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial.

selama ini kami melihat Indonesia masih terjadi diskriminasi, rasisme yang menyirami pada rakyat bangsa papua dari waktu ke waktu, dari pemimpin ke pemimpin, dari masa ke masa.

Selain diskriminasi diatas,  juga terjadi Darurat Hak asasi manusia di Papua semakin lama semakin mendalam dan berbahaya bagi penduduk orang asli papua sendiri. Ini disusul dengan derasnya berbagai kebijakan jakarta tanpa keterlibatan dan aspirasi rakyat papua.

Sejak 1 Desember 1961 rakyat bangsa papua sudah merdeka sebagai sebuah negara yang berdaulat secara defacto dan dejure, kemerdekaan tersebut realisasi dari konvensi Internasional tentang “hak sipil dan politik”. selain itu, sesuai dengan mukadimah 1945 menyebutkan bahwa kemerdekaan ialah hak segalah bangsa. jelas, neki.  

Namun, mendengar  kemerdekaan Papua Barat itu, muncullah reaksi soekarno yang mencetuskan operasi Trikora 19 desember 1961 di alun-alun Yogyakarta yang berisi tiga poin salah satunya mobilisasi umum di tanah papua artinya melakukan operasi militer besar besaran pada masa itu, mengakibatkan ribuan rakyat papua dibunuh habis oleh ABRI kini TNI.    

 lanjut, masalah HAM yang terus menerus terjadi di tanah Papua dari tahun 60-an sampai saat ini.

Beberapa daerah seperti Nduga, Maibrat, Intan jaya, yahukimo dan pengunungan bintang  masyarakatnya masih pengunggsi tidak mendapatkan akses kesehatan, makanan, hak hidup  bebas dari ancaman intimidasi dan pembunuhan sesuai dengan isi deklarasi hak asasi manusia tidak dijaga dan tak dipenuhi oleh negara.

Karena itu, kami mahasiswa Papua melihat bahwa masalah papua tidak hanya  masalah Indonesia tatapi menjadi masalah Internasional jelas, neky.

untuk menyelesaikan sejumlah pelanggaram HAM tadi, lembaga HAM di Indonesia tidak  akan selesaikan tampaknya segaja memelihara kekerasan, agar rakyat papua terus disiksa, dibantai, dibunuh oleh tentara Indonesia,  tuturnya.

Ketidak seriusan dan unsur pembiaran itu terlihat di tubuh pengadilan HAM di Indonesia.

Hal itu, terbukti dari berbagai lembaga  HAM seperti KONTRAS, WALHI, serta organisasi LSM lainnya yang hendak mengadvokasi atau melaporkan soal pelanggaran Hak asasi manusia di papua kepada pemerintah Indonesia

Namun pemerintah Indoensia tidak ada progres menyelesaikan justru dilakukan pengiriman militer setiap tahun semakin menambah dibandingkan Penduduk Orang asli papua saat ini.  

Pelanggaran HAM di papua ditanggapi Pengamat atau akademisi, Rocky Garung dalam diskusi dengan mahsiswa perna sampaikan bahwa papua itu pelanggaram HAM Semakin lama semakin memperparah, papua menjadi oksport internasional ucap rocky.

Solusi rakyat papua yang diharapkan bukan penyelesaian sejumlah kasus pelanggaran HAM, bukan pembangunan, dana otonomi khusus dan DOB tetapi Jakarta mengakui kesalahan. Lalu mengizinkan  komisi hak Asasi di PBB agar meninjau sejumlah pelanggaran HAM.

Selain itu memberikan Hak menentukan Nasib sendiri berdasarkan Hukum Internasional tentang Hak sipil dan Politik bahkan Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi Nomor 1541 tentang penentuan Nasib Sendiri.

Dalam diskusi tersebut secara bergantian, Lebih lanjut viktor Luku menyampaikan mengapa Berdirinya Badan PBB dan Hak Asasi Manusia pada tahun 1948, PBB dibentuk dengan tujuan mempromosikan perdamian dan kerja sama internasional.

Ia mengatakan, deklrasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya melidungi hak-hak dan martabat manusiadi seluruh dunia.

termasuk  demokrasi, hak feminism, hak asasi manusia kebebasan berekspresi dan eksplorasi di dunia maya atau digital, juga bagian dari hak asasi manusia itu sendiri. Namun, Indonesia dianggap itu melanggar UU ITE sehingga dijatuhkan hukuman.

Hal tersebut melanggar sebagaimana makna HAM yang terkandung dalam Deklrasi Universal Hak Asasi Manusia itu sendiri, kata luku dalam diskusinya. Redaksi, (Neky).  

Darah dan air mata rakyat kembali membasahi Bangsa Papua

Foto sebagai ilustrasi aksi protes Rasisme di papua 2019)

tidak lama berselang Dalam hitungan 2 hari, 9 warga sipil dibunuh oleh tindakan biadab TNI, mengakibatkan 4 orang di fakfak tewas, 5 orang di Dekai Yahukimo tewas meninggal dunia.

Belum termasuk 9 orang di wamena pada 2022 yang lalu. Tak termasuk Mati akibat penggungsian karena kekerasan dan kebtrutalan militer Indonesia terhadap masyarakat Papua. Watak TNI/POLRI benar disimpulkan Socratez dikutip dari pandangan Antropolog Pran Leusut bahwa jagan-jagan Negara Indonesia tidak mengakahui orang asli Papua sebagai manusia” Sehingga membunuh rakyat seperti binatang buruan.

Kalau kita membuka memori lama tahun 1960-an sampai sekarang Korban masyarakat sipil banyak tidak mampu saya masukan itu dalam tulisan ini tetapi pembaca silahkan cari sendiri.

Saya pikir dan mengambil kesimpulan bahwa dilihat dari watak kebiadaban militer, Papua hidup tanpa keamanan (TNI/POLRI) lebih harmonis, tidak ada berdarah, mutilasi bahkan lebih tertib, bebas ketimbang Ada Keamanan.

Saya berusaha mulai dengan pertanyaan? Adakah atau pernakah di suatu kabupaten terjadi peran sosial atau lebih tepatnya peran antar pendukung calon Bupati A dan B kemudian ketegagan sosial hingga berujung pd pertikaian. Lalu masyarakat, ibu2 dan anak2 baik yg kedua kubu maupun terdampak menyelamatkan diri atau evakuasi ke kantor Polisi karena mereka anggap satu satunya institusi aman dan selamatkan masyarakat?


Mohon maaf jawabannya tidak perna terjadi karena masyarakat papua muak dengan kehadiran mereka, rakyat sudah mengerti betul bahwa siapa itu TNI, musuh bangsa papua adalah TNI/POLRI yg berwatak “pembunuh” yg berlatih dan spesialis memutilasi rakyat papua.

Jadi, bangsa papua tidak butuh keamanan Indonesia, bangsa papua punya keamanan sendiri yaitu TPNPB yg memagari dan menyelamatkan rakyat papua dari cengkraman indonesia, tanpa TNI/POLRI mereka hidup bebas dan harmoni. Lebih lanjut baca artikel may di suaracendrawasih.com

Faktor lain lebih spesifik kita uraikan yang paling kecil seperti meninggal karena sakit, tabrak lari, penyakit HIV diantaranya data terbaru di nabire 2023, peran karena kesenjagan sosial dlm politik praktis seperti perebutan kursi DPRD, bupati dn masih banyak penyebab lainnya, artinya papua dalam proses pemusnahan etnis orang asli papua disebabkan berbagai penyakit sudah sebut tadi.

Jagankan provinsi papua secara umum, coba kita lihat Realita dan kondisi riil dilapangan, Kalau kita kaji lebih detail dan didata lebih faktual mulai dari anggota keluarga, gereja, desa, kecamatan hingga kabupaten dan propinsi (papua) 60 derajat mengalami penurunan penduduk OAP.

Saudara Pernakah berpikir seperti ini org papua meninggal karena sakit dikarenakan kurang Perilaku hidup bersih dan sehat? (PHBS).

Pernakah berpikir sesat seperti ini Orang papua sakit bahkkan meninggal karena kurangnya menjangkau akses kesehatan?

Mungkin diantara kita berpikir bahwa orng papua ditembak atau tertembak karena mereka terlalu jahat, pemberontak melawan negara seperti narasi kolonial indonesia, teroris, KKB, separatis, makar dll padahal di gunakan untuk melangenggkan pembunuhan, penderitaan dan penjajahan rakyat papua tidak pernah urat malu dan tak pernah menggenal perikemanusiaan tetapi Kehausan darah dan sumber daya alam papua.

Kalangan mahasiswa papua dan masyakat awam sering terjebak dan tersesat di jalan pikiran bahkan mereka kopy narasi busuk di lontarkan Oleh pemerintah Indonesia kemudian di paste dalam ruang tertentu seperti diskusi seminar dan lain sebagainnya yg berorientasi tentang papua, kadang ini gunakan untuk doktrin orang2 buta warna tentang realita selama ini lebih khususnya situasi objektif di papua.

Untuk orang asli papua. bangsa Papua dalam lingkaran singga sedikit lagi tertelan habis dlm sekejap 1 detik. Saatnya Sadar, bangkit dan lawan.

Mengapa? Karena jika kita tidak lawan dan tidk memperoleh kemedekaan papua dari tagan pencuri dan perampok (indonesia), bangsa papua menjadi sejarah yg dicatatat dalam lembaran kolonial bahwa satu pulau penghuninya mengalami kekalahan dan punah manusianya kemudian sebagai pelaku Indonesia dan amerika serikat sorak sorai dan bangga mewartakan kepada Dunia luar bahwa rakyat papua telah mengalami kekalahan dan punah, bangsa kolonial telah menang dan berasil menguasai kedaulatan bangsa lain, yakni Papua barat. Tidak diimpikan terjadi hal ini.

Coba kita Bandingkan angka kelahiran/hari di setiap kampung, atau kabupaten seluruh papua.

Tidk dapat membendung bahwa papua dalam proses pemusnahan penduduk orng asli papua.

++++++++
berikut produk politisasi sebagai upaya menghilangkan identitas dan jati diri kepapuaan. Negara Indonesia 24 jam secara sistematis, kontinu, terpadu dan terpantau bahkan saling terkoordinir antar institusi untuk menghukum, membunuh, menangkap, mendidik dan didoktrin nasionalisme merka pada rakyat dan kaum muda papua barat.

haii mahasiswa Papua yg ala kolonial dan fanatik

pertanyaan bagian ini tolong jawab dlm komentar dibawa berdasarkan pengalaman, Sementara masalah situasi papua tidk lagi tertutup, tensi politik Indonesia vs papua setiap hari memanas, terutama TNI menembak masyarakat sipil sedang berlangsung hingga detik ini.

kemerdekaan papua tidak lagi rahasia tetapi menjadi issue publik di kalangan tertentu, Menjadi masalah global.

Nah pertanyaan saya simpel adakah dunia akademik, salah satu dosen meminta anda untuk menyampaikan atau mengajak diskusi tentang papua? Jika ada berapa kali anda diskusi dengan mereka dan sampai dimana kesimpulannya?

Barangkali ada mahasiswa fakultas hukum Pernakah sebagai implementasi dari apa yg di pelajari tentang konsep Hukum Kemudian membela Salah satu kawan dari mahasiswa papua di hukum gegara Gelang bintang kejora?

Adakah mahasiswa ilmu sosial protes terhadap rektor untuk menghapus peraturan tentang larangan Pendangan berjualan di lingkungan kampus?

Adakah Dosen Mengajak Dan pimpin aksi Ketidak adilan terjadi di papua Sebagai wujud dari kemanusiaan
Jawabnnya hampir tidak perna dilakukan.

Tidak dipungkiri bahwa kita memeriksa pemebalajaran kampus sepertinya ada semacam kapitalisasi dan indoktrinasi terhadap mahasiswa lebih khususnya mahasiswa papua yang bermuarah pada nasionalisme Indonesia.

Kini status menjadi Merdeka belajar tidak lagi berjalan sesuai roh pendidikan yang mencanangkan guru besar indonesia “mencerdaskan kehidupan bangsa, atau pendidikan yang memanusiakan manusia, tetapi sesungguhnya kepentingan oligarki dan kapitalis merasuki dalam dunia akademik agar produk mereka yg disebut sistem negara di kurikulumkan agar pola pikir mahasiswa tidak lagi belok melawan negara. Birokrat kampus tanpa komentar harus dpt diterima kemudian dikemas menjadi kurikulum belajar atau paduan, formulasinya bermacam-macam namur kadar dan tujuannya tetap sama dan satu yakni ‘Mencintai nasionalisme Indonesia’. Itulah budaya pendidikan di Indonesia.

wajah kolonial hadir di wilayah yang di kuasai selalu gunakan berbagai instrumen dan memproduksi mitos seperti kamu belum bisa merdeka karena bodoh, primitif, belum sekolah, tidak mampu dan masih banyak lainnya.

Sejumlah hal sangat faktual sudah di jelaskan diatas begitulah wajah kolonial nafsu menguasai wilayah denhan cara menembak mebunuh, pembiaran sektor kesehatan, pendidikan, hukum, dan penegakan HAM, benar masih eksis apa yg disampaikan Ali Mortopo kepada sejumlah tokoh papua di jayapira bawa “indonesia tidak butuh manusia tetapi butuh sumber daya alam kalau kamu mau merdeka silhkan cari di pulau pasifik atau berdoa minta kepada tuhan” .

Catatan akhir:
Untuk orng asli papua. Bangsa Papua dalam lingkaran singga sedikit lagi tertelan habis dlm sekejap 1 detik. Sadar, bangkit dan lawan. buanglah ego faksi dan ego sesama kawan, perjuangan bukan perasahan, bukanlagi sindir menyindir di berbagai plaform media sosial, tetapi butuh persatuan. Persatuhan tidak hanya merapatkan diri secara fisik melainkan sumbangsi ide, gagasan taktik, strategi yang berbasis argumen dan analisis yang baik dan mendalam. Kemudian formulasikan itu lalu menyiram pada lawan bukan semprot pada kawan sesama pejuang.

Jember 15 september 2023
Oleh.Neky

PERMAPPA Jember Disayangkan Bila Papua Tidak Merdeka Akan Habis SDA dan Burung Cenderawasih

Poto. Mahasiswa Papua saat diskusi di kontrakan toli, pada hari (sabtu, 9/9/2023).

JEMBER, SUARA CENDRAWASIH.COM– belakangan ini memanas issue soal masyarakat adat melakukan aksi protes secara massif menolak adanya Eksploitasi Sumber daya Alam, dengan cara perampasan dan pegusuran hingga menggunakan kekuatan militer.

Salah satunya Perampasan lahan milik masyarakat adat di Papua yang beroperasi sejumlah perusahan seperti blok wabu, perusahan kelapa sawit dan masih banyak lainnya.

Sebab, tidak dibiarkan operasi liar begitu saja karena tanah adalah investasi atau paru-paru dalam keberlangsungan hidup Manusia. Khusunya masyarakat papua itu sendiri, Ujar salah satu pemantik.

Lanjut, perampasan tanah adalah suatu kejahatan ekologis dan kerusakan lingkungan. Sehingga perluh adanya Banyak pihak yang peduli terhadap lingkungan dan hutang mengadvokasi terhadap masyarakat adat yang hendak menolak kehadiran sejumlah perusahaan atau pertambangan illegal di papua.

Untuk menyikapi hal tersebut mahasiswa Papua menjadi ujung tombak memperjuangkan hak asasi manusia, nilai-nilai, moral serta menata kembali masa depan orang asli Papua dalam Negara ini, Itu sebagai refleksi kita semua, tuturnya.

Oleh karena itu, Persatuhan Mahasiswa dan Pelajar Papua PERMAPPA di Jember mengatakan segera tutup sejumlah pertambangan dan perusahan illegal di papua karena berdampak buruk pada masyarakat adat dalam kelangsungan hidup mereka bahkan akan punah burung cendrawasih.

Salah satunya perusahaan raksasa di Freeport milik kapitalisme global dan Indonesia karena pembuangan limbah, pencemaran lingkungan pada akhirnya masyarakat adat menjadi terdampak, ujar maner.

diskusi yang bartajuk dan berkualitas itu pihaknya mengangkat topik “Dialektika Organisasi Mahasiswa Papua Dalam Menyikapi Kerusakan Lingkungan Hidup Masyarakat Papua” tepatnya pada (sabtu 9 september 2023).

Darimana kita Memulai Untuk Menyikapi Perampasan Tanah Di Papua


Menurut kedua materi, selama ini sebagian mahasiswa papua atau masyarakat pada umumnya alergi diskusi tentang issu lingkungan, sosial terutama di papua karena diaggap bahwa issu berbauh politik (kemerdekaan Papua) dan campur andukkan dengan issu lain sehingga mereka lebih cenderung apatis dan tidak mau bergambung, tutur Aminus.

Pemikiran keliru semacam ini bisa dirubah melalui ‘Dialektika’ karena dialektikalah mampu menerobos asumsi atau stigma yang menyadera kebenaran, fakta, tentang situasi di papua terutama isu Lingkungan, pungkas kay.

Karena pengertian Dialektika merupakan dialog antara satu dengan yang lain atau istilahnya berbincang-bincang, yang terintegrasi ide dan gagasan dalam melihat situasi Papua seperti apa.

Tulisan yang diterima redaksi dari narasumber bahwa Semua masyarakat Indonesia sudah tahu bahwa pulau Papua 90% ditutupi hutan, bahkan Papua dikenal sebagai paru-paru bumi, surga yang kaya akan sumberdaya alam, namun karena perilaku manusia yang tidak bijaksana sehingga menghancurkan alam dan lingkungan Papua.

Respon Mahasiswa terhadap kerusakan lingkungan hidup Masyarakat Papua


Memulai dengan satu asumsi yang sederhana bahwa manusia, menurut sejarah, telah terlibat dalam perilaku yang merusak lingkungan hidup dan berada dalam posisi yang bertentangan dengan kepentingan lingkungan bagi kemampuan bertahan hidup dalam jangka panjang. Karena kecenderungan inilah, banyak peluang telah hilang untuk mengoreksi disfungsionalitas tersebut.

Sehingga mahasiswa punya perang penting dalam mencegah perusakan lingkungan yang disebabkan oleh beberapa faktor yang sudah dijalaskan di atas. Sudah menjadi rahasia umum bahwa mahasiswa mempunyai peran sebagai agent of change Kemudian mahasiswa juga diharapkan membawa pergerakan perubahan ke arah yang lebih baik.

Oleh karena itu, mahasiswa bersungguh-sungguh dalam mencari, menelaah, serta memperdalam ilmu, Tutunya.

Segala sesuatu yang mempelajari di perguruan tinggi atau di universitas akan bermanfaat apabila dapat mengaplikasikan dengan membantuh memecahkan permasalahan masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik.

Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan oleh mahasiswa demi mewujudkan peran agent of change, terutama aktivitas terkait isu lingkungan.

Buang sampah pada tempatnya Apabilah mahasiswa tidak berperan sebagai agent of change, maka pada dasarnya, isu ini tidak akan pernah terselesaikan ketika kurangnya partisipasi kesadaran mahasiswa terhadap isu lingkungan, ujarnya.

Kay mengatakan, Dalam rangka meningkatkan peran mahasiswa membawa perubahan lengkungan. Utamanya mengajak masyarakat umum untuk selalu menjaga lingkungan dan hutan. Lanjut dia, maka membutuhkan kecerdasan mahasiswa melalui pemanfaatan pengetahuan yang didapatkan dari akademis, ataupun melalui banyaknya menghadirkan diskusi dalam organisasi dan individu itu sendiri, tutur kelahiran boven itu.

Adakah Bukti Dan Data Agar Kita Bisa Percaya


Kedua narasumber juga menyajian sejumlah kajian salah satunya adalah Dalam laporan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau WALHI menuliskan bahwa Provinsi Papua memiliki tanah seluas 32.757.048 ha, 29.578.822 ha merupakan kawasan hutan sedangkan 3.178.226 ha kawasan non-hutan, namun lagi dan lagi hutan alam Papua terus mengalami kerusakan akibat deforestasi.

Deforestasi hutan di Papua berlangsung begitu cepat. Pada tahun 2001-2010 29% kemudian rata-rata diforestasi ynag terjadi di papua mencapai 34,918 hektar tanah/ tahun. Meningkat tahun 2015 dengan 89.881 hektar.

Tahun 2017, 81 persen, salah satu organisai porko menatap Ketimur melaporkan Deforestasi dan pelepasan kawasan hutan di tanah papua terutama di boven digoel pada tahun 2023 pada dua decade 663.443 hektar yang sedang boreperasi dan masih banyak lainnya.

Ia menambahakan, Mengatasi tanah adat yang dijual belikan kepada perusahaan-perusahaan yang masuk di Papua, dengan cara kasih pemahaman dan edukasi yang baik terhadap masyarakat Papua.

Dampak lain akibat banyaknya pohon yang diteban maka terjadilah perubahan dan pemanasan iklim serta banyak abitat akan punah dan ini sedang berlangsung.

Solusi memutus rantai kejahatan di Papua mengakhiri penderitaan, Darah, Keringat, air mata dan pengorbanan, solusinya tidak ada yang lain-lain tetapi kita harus memisahkan diri dari NKRI atau mengembalikan kedaulatan kami agar sumber daya alam yang tersisa itu kita yang kelola sendiri, Pungkasnya, (Neky).